Thursday, May 21, 2015

Everest #Day8

Banyak orang yang memaknai arti sebuah kesuksesan, mulai dari sukses menyekolahkan adiknya hingga sarjana, sukses membahagiakan orangtua, sukses mendapatkan mobil cicilan, sukses dalam berkarir, sampai kamu yang sukses berhenti stalking-in medsos mantan.

Terasa dekat dengan awan
Dulluuuu BANGET, waktu bulu hidung gue mulai nampak keluar untuk pertama kalinya, pada awal tahun 2012, gue pernah terinspirasi untuk menyambangi yang namanya everest, karena usia gue yang baru menginjak 17 tahun waktu itu #TapiBoong
sehingga tanpa berpikir panjang, layaknya gadis belia di beri janji manis, yang langsung melakukan tanpa berpikir, iyak ! gue beli langsung membeli tiket cgk-chengdu PP tanpa memikirkan durasi dan waktu yang tepat.

Manusia hanya bisa berencana tapi TUHAN juga yang menentukan
gue ga bisa pergi pada saat itu !

Hati gue hancur, layaknya kamu yang nganggep dia jodoh dan dia nganggep kamu bodoh, ujung-ujungnya cuma berhenti di pelaminan, dia sebagai pengantinnya dan kamu sebagai tamu undangan, walaupun kamu liat wajah dan leher pendampingnya kaya donat gula, atasnya putih bawahnya item.



Bukan orang batak namanya kalau gampang menyerah, bukan eki namanya kalau cuma bermimpi dan berdoa aja setiap malam, gue mencoba peruntungan lagi dengan membooking di tahun 2014, tepat di bulan Juni, tanggal 19, gue berhasil memijakkan langkah gue di GUNUNG TERTINGGI DI DUNIA !

Perjalanan gue di awali dari Shigatse pada pkl 07.00, tidak banyak destinasi yang dikunjungi hari ini mengingat tujuan utama dari trip hari ini adalah EVEREST, sepanjang perjalanan gue hanya berhenti di 3 check point saja, perbedaan dengan check point sebelumnya adalah, kita semua di haruskan untuk turun, dan memberikan secara langsung passport dan visa kita, setelah sebelumnya tour agent kami telah memberikan alien Berau Permit kepada penjaga, dan check point kali ini haruslah tepat setiap waktunya, tidak boleh telat ataupun terlalu cepat, antara check point - 1, ke - 2 dan ke - 3


Perjalanan berliku dan menanjak serta lantunan Higher dari creed menemani perjalanan gue, diselingi dengan rasa penasaran sekaligus rasa takut.

When dreaming I'm guided to another world
Time and time again
At sunrise I fight to stay asleep
'Cause I don't want to leave the comfort of this place
'Cause there's a hunger, a longing to escape
From the life I live when I'm awake
So let's go there
Let's make our escape
Come on, let's go there
Let's ask can we stay?

Can you take me Higher?
To a place where blind men see
Can you take me Higher?
To a place with golden streets


Dan sampailah gue di perhentian pertama yaitu titik tertinggi pada trip ini yaitu pada ketinggian 5.428 Mdpl, tempat ini ditandai dengan praying flag yang menutupi hampir sebagian dataran tinggi di tempat itu


Everest sudah terlihat pada saat waktu sudah menunjukkan pkl 18.20 dan di tandai dengan perjalanan berbatu yang harus di lewati, berselang 30 menit kemudian sampailah kami di Everest Base Camp ke - 1, tempat dimana kami bermalam, dan ternyata ini bukanlah tujuan akhir dari perjalanan ini, kami harus berganti bus di saat waktu sudah menunjukkan pkl 19.00 dan matahari masih nampak kokoh mempertahankan cahayanya, perjalanan berselang 10 menit, sampailah kami di tugu Gunung Everest Basecamp ke - 2, tidaklah mudah untuk berdiri di titik ini, selain kadar oksigen yang hanya sepertiga dari dari kebutuhan napas manusia, 20-30 permenit,  anginnya yang kencang dan rasa takut semakin membuat gue sulit untuk bernapas, gue tetap berusaha untuk tetap tenang dan terus berjalan lagi ke dataran yang lebih tinggi, gue terkejut disaat gue tahu bahwa Jepri tidak lagi berdiri di belakang gue, dan ternyata dia sedang bersembunyi di balik praying flag sambil meminum obat AMS untuk yang ke dua kalinya di hari itu, tidak lebih dari 2 menit gue berusaha untuk tetap tersenyum dan bergaya untuk di foto , walaupun ternyata hasilnya tidak sebagus yang gue inginkan



Kembali memaknai arti Sukses bagi gue, yaitu hidup untuk mencapai apa yang kita inginkan, serta mendapatkan apa yang tidak dapat dibeli dengan uang, yang tentunya tidak bisa di ukur dan hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri.

Seseorang bisa dikatakan sukses dalam hidupnya ini bila dia bisa bangun di pagi hari dan tidur di malam hari dan di antara kedua waktu itu dia bisa melakukan hal yang dia ingikan dan sukai.
~  Bob Dylan  ~