Saturday, June 28, 2014

Balloons over Bagan

www.initial-hkos.blogspot.com keren !!
Ada yang pernah liat sosok ini ?
Dia mungkin tidak setampan Roger Danuarta, tidak juga bertalenta seperti Kurt Cobain ataupun sekuat John Holmes
Tapi dia cukup beruntung karena selain bisa berteman dengan gue, dia juga memiliki blog yang cukup banyak pembaca, sehingga dia bisa menukar kemampuannya sebagai blogger dengan potongan discount / media rates untuk menaiki balon udara di Bagan sebesar 170 USD atau setara dengan dua Juta atau setara dengan uang mahar pernikahan sederhana.



Dari sini kita bisa melihat, bahwa kekuatan, talenta, dan ketampanan akan kalah oleh sebuah ketekunan dan konsistensi.
ataupun ketekunan dan konsistensi pada akhirnya akan terbayar oleh TUHAN dengan cara yang berbeda hanya tinggal menunggu waktuNya.

Belajar dari kesalahan (kesalahan karena berteman dengan ariev), Gue mencoba hal yang sama untuk bernegosiasi dengan pihak Travel Agent untuk membantu gue masuk ke kota Tibet dan Everest, harga awal yang diberikan dari 790 usd / orang turun menjadi 750 usd, di saat gue memberitahu bahwa gue akan memberikan review yang baik mengenai travel agent mereka, itu berarti gue menghemat sekitar 900rb untuk trip ini, dikarenakan potongan yang diberikan adalah untuk gue dan teman gue.

dan beginilah cara Ariev menikmati hasil keringatnya dengan Balloon Air di Bagan
 
 
 
 
 
Apabila ariev menikmati kebahagiaannya dengan menikmati sunrise di balon udara di hari kedua kami di Bagan,
sedangkan saya lebih memilih untuk tetap tidur dan langsung dihidangkan dengan sarapan yang sehat ala Mya Kan Tha
Balloon over Bagan
Backpackstory


Tuesday, June 10, 2014

Bagan Kota sejuta Pagoda #myanmar Day 3


Lampu sudah menyala di saat kegelapan masih mendominasi langit di Mandalay

'rip, ki, bangun-bangun, ayo siap-siap' ujar hardi, yang memang selalu menjadi time keeper kami, mengingat saya dan ariev adalah sosok pemuda yang jarang sekali memperhatikan waktu, sehingga kami pun terkadang lupa kapan waktu yang tepat untuk menikah #eeaaaa

dengan sedikit aksi Human Butterfly saya pun bangun dan tidak lupa berdoa untuk kelancaran hari ini

Pagi hari ini kami di hidangkan dengan menu yang sangat menarik untuk ukuran hostel, mulai dari omelette, milk tea khas myanmar, roti tawar, pisang, sampai cakwe, yang biasa di makan dicampur dengan milk tea
Setelah puas dengan sarapan yang cukup maksimal, Auw Auw sudah nampak menunggu kami untuk memberikan layanan antar ke terminal harga 6000 kyat adalah harga win win solution untuk kami.


dengan waktu tempuh yang hanya 10 menit kami pun merasa seperti tertipu









Banyak sekali objek yang kami dapatkan selama di terminal terminal, mulai dari kegiatan para biksu yang mulai berkeliling untuk mendapatkan belas kasihan dari warga, mobil-mobil tua yang di gunakan sebagai kendaraan umum, hingga truck yang terus menjadi pusat perhatian saya selama di bago, truck ini nampak sangat sederhana sekali, karena dari mesin yang nampak sepertinya itu hanya mesin yang dipergunakan untuk mesin pompa angin yang ada di bengkel-bengkel (menurut hemat saya)
 
kami sendiri membeli tea mix Royal dengan harga 29000 kyat untuk oleh-oleh.

Perjalanan dimulai dari pkl 08.30 - 13.30 siang, beberapa hal yang menarik ditemukan sepanjang perjalanan mulai dari jembatan yang juga merupakan jalur kereta api, dan juga pit stop untuk pembayaran bea masuk Kota Bagan dengan pengawasan yang menurut saya cukup longgar, karena ditempat ini penumpang hanya di minta turun untuk langsung melakukan pembayaran, itu berarti penumpang bisa saja tidak turun dan tidak membayar seharga 15 usd/orang, ada satu peristiwa dimana, rombongan wisatawan dari malaysia USD-nya tidak diterima karena sudah cukup lecek, dan mereka bernegosisasi bahwa mereka tidak punya USD lagi untuk melakukan pembayaran, lalu yang terjadi adalah, mereka bisa melenggang begitu saja masuk kembali ke dalam bis melanjutkan perjalanan tanpa membayar satu sen pun untuk 3 ORANG !!!

Di dalam hati saya berpikir hidup ini pilihan, mungkin apabila saya ada di posisi itu, saya akan mencoba untuk membayarkannya dalam mata uang kyat, setidaknya saya tidak meninggalkan tanggung jawab saya sebagai turis yang notabenenya untuk mendatangkan devisa negara setempat
 
 
 












sesampainya di terminal Nyaung Oo, kami langsung bergegas untuk mencari makan siang, dan dengan sabar seorang supir menunggu kami selama makan siang, dengan perasaan yang iba kami pun memberanikan diri untuk menawar seharga 21000 kyat untuk half day tour dari 45000 kyat harga yang ditawarkan, beruntunglah kami punya om Hardi yang cukup handal dalam menawar *jabat erat

perjalanan kami di mulai dari Shwe Zigon Zedi  Pagoda dengan waktu tempuh hanya 10 menit dari terminal, menurut blog yang saya jadikan referensi cerita riyanti Pagoda ini adalah bangunan PERTAMA yang di bangun di burma

Setelah puas kami pun melanjutkan perjalanan menuju Thanakha Museum, satu-satunya museum thanakha di dunia, dengan jam operasional dari jam 08.30 am - 21.00 pm, saran gue, lebih baik setelah sampai di terminal Nyaung Oo kalian bisa langsung nyebrang untuk mencapai tempat ini



Apa yang bisa lo liat di sini ?
mulai dari jenis-jenis kayu yang dipergunakan sebagai bahan thanakha, sampai tempat pengolahannya, dan lo bisa masuk kesini secara GRATIS
 
 
 
Perjalanan yang berikutnya adalah Pagoda Ananda Phaya yang bermula dari kata ' Ananantapannya ' ayang berarti kebijaksanaan tanpa batas, dan di klaim sebagai tempat terbaik untuk lukisan, tidak heran di pagoda ini begitu banyak sekali lukisan di atap, isi dari Pagoda ini adalah 4 patung buddha dalam posisi berdiri yaitu :
  • Buddha Kassapa menghadap Selatan
  • Kakusanda menghadap Utara
  • Konagamana dengan posisi mudra tangan terentang kebawah (bermakna mengelola terhadap penderitaan) menghadap Timur
  • Om Hardi dengan mata berbinar menghadap ke masa lalu
  • Buddha Gautama dengan abhaya mudra (posisi tangan terbuka di depan dada seperti menahan dengan makna tidak takut) menghadap Barat


Om Hardi menghadap ke masa lalu
 
 

Di saat memasuki pagoda ini kami menemukan pasangan ibu dan anak yang menggunakan thanakha untuk di jadikan objek berfoto
 
Rombongan Peziarah Lokal
 
 



Setelah puas dengan pagoda Ananda Phaya, maka kami pun dibawa ke Thatbyinnyu Phaya Pagoda  yang berarti mengetahui akan pengetahuan secara menyeluruh dan melihat secara luas, atau yang dikenal sebagai pagoda tertinggi di Bagan, kamipun memutuskan hanya berfoto di depannya mengingat sunset juga sedikit lagi sehingga kami harus bergegas menuju Shwesandaw Pagoda

 
 
Keunikan lain di sebelah timur laut pagoda ini terdapat pagoda kecil yang menurut cerita menjadi pagoda penghitung. Setiap 10000 batu bata yang dibuat pada pagoda Thatbyinnyu, disisihkan sebuah batu bata. Pagoda kecil yang ada disebelah timur laut ini didirikan dari batu bata yang disisihkan! Jadi hitung saja berapa batu bata yang digunakan untuk membangun Thatbyinnyu ?

Shwesandaw Pagoda adalah pagoda terkahir yang kami kunjungi, tempat di mana para timelapse sunset berkumpul, termasuk Ariev yang nampak begitu bahagia melihat spot sunset di taburi dengan titik-titik ujung pagoda,, untuk selebihnya biar foto yang berbicara
Ariev, Hardi, Eki
 
 
 
 
 

Perjalanan sejuta pagoda hari ini usai, dan kami pun dibawa ke Mya Kan Tha hotel yang sudah kami booking sebelumnya dengan harga sekitar 500ribu


 

 Tunggu perjalanan kami di hari berikutnya ke tempat pemujaan para roh di Myanmar "CHEERS"

 “Wherever you go, you take yourself with you.”
Neil Gaiman, The Graveyard Book