Sunday, August 31, 2014

Scam di Cina



December 2010 in Beijing


"Es Sus Mi"

Ucap gue ke wanita baya yang berdiri sendirian dengan mata nanar, dan nampak sibuk mengorek kutil yang ada di siku tangan kirinya

"Yes Ser !"
Wanita itu nampak tersenyum tulus begitu melihat wajah gue

"Mau tanya dong"

"Iya, mau tanya apa ?" balas wanita yang pipinya mulai merah merona karena malu, dan sambil mengorek kutilnya lebih keras, hingga darahnya muncrat ke dagunya sendiri

"Kalau angkutan ke Beijing Railway Station yang nomor berapa yah ?" ucap gue

Dia pun terdiam dan nampak berpikir
Selang Tiga Jam Dua Puluh Tiga menit kemudian

dia pun menjawab "oh Gampang, dari sini naik P44 sekali doang, paling 15 menit juga sampai"


Dengan berucap Terimakasih gue pun pergi untuk mencari P44, tapi tanpa hitungan detik, wanita itu mengikuti gue, dan bertanya apakah gue terburu-buru atau tidak, sambil mengenalkan dirinya yang sedang berkuliah di sebuah universitas XXX dia bilang mau belajar conversation english dengan gue di Tea House, Gue yang merasa Jumawa pun langsung meng-iyakan ajakan dia #Mureh


Tiba di sebuah tea House kami masuk se salah satu Tea Room, dan si gadis cina (Sebut saja Mawar -red) ini pun memesan sebuah teh untuk memulai pembicaraan kami, satu teapot datang, dan kami langsung meminumnya, pembicaraan kami mulai serius, terlihat dari dahi gue yang mulai mengernyit seperti saat gue berpikir di atas jamban sambil menahan napas, teapot kedua pun datang, kali ini dengan sajian yang berbeda, karena nampak bunga teh mekar ketika air panas di masukkan di dalam teapot tersebut, gue pun terkagum sambil handstand di kepala waitress yang menyajikan teh

Beberapa teh telah dipesan oleh mawar, mulai dari yang berwarna warni seperti potongan gel, sampai teh hijau yang terkenal sehat, habis gue seruput.

Di Penghujung acara #SedapBahasanya
Mawar memesan two glass of red wine, yang rasanya berbeda dengan yang biasa gue minum dengan label AO, gue pun puas dengan minuman yang sudah dipesan Mawar, walaupun gue sempat bertanya kenapa dia memesan terlalu banyak minuman, yang memang di abaikan oleh Mawar.

Mawarpun meminta bill kepada waitress, dan setelah bill diberikan, Mawar meminta gue membayar tagihan tersebut dengan nilai tidak kurang dari Tiga juta Rupiah !
Gue yang waktu itu masih menyembah berhala patung doraemon pun nampak pucat dan ketakutan, dan menjawab bahwa gue ga punya uang sebanyak itu pada saat ini, kalau 12 tahun ke depan mungkin gue ada, Mawar yang nampak tidak sabar menunggu sampai 12 tahun pun nampak agresif dan mulai merogoh dompet yang gue buka, dan melihat semua isi dompet gue, yang nampak hanya di isi dengan tiket kereta dan satu tangkai bunga edelweiss yang gue beli second di www.hkos.biz
#Edelweiss aja Beli Second

Gue pun tersontak kaget dan mulai berpikir jernih, lalu berteriak Kak Seto.... Kak Seto...... Akohhh anak kecil yang lugu ini mau ditipuuuuuuuu....
Setelah lelah membongkar Dompet, Tas dan Hati yang rapuh ini, akhirnya mawar menyerah, ketika hanya menemukan recehan RMB maka Mawar menanyakan berapa nominal dari uang 50 ribuan rupiah yang hanya ada 3 lembar di dompet gue, dan menanyakan juga berapa nominal dari 3 lembar 10 ringgit malaysia apabila di konversikan menjadi mata uang yuan
Mawar dan waitress tersebut pun nampak marah begitu mengetahui gue tidak memiliki apapun kecuali Potensi


Gue merasa tertipu akhirnya berusaha untuk membalikkan keadaan dan marah kembali sambil mengatakan bahwa Gue ga mau pergi kesini tadinya ! Gue ga memesan minum sebanyak ini ! dan Gue ga ada urusan dengan kalian ! siapa suruh lo memesan terlalu banyak minum ini dan gue pun berdiri di atas kaki gue sendiri, dan mulai menguasai keadaan, sambil mengeluarkan handphone gue pun berusaha mengambil foto mereka, dan mereka pun menutup wajah mereka sambil mendorong gue ke luar dari tea house.

Dan berakhirlah gue dengan melakukan perhitungan kerugian gue dalam peristiwa ini, dan beruntunglah gue karena damage cost yang gue alami untuk unforgettable moments ini hanya sekitar idr.300.000,- tetapi mengajarkan gue banyak hal dan kewaspadaan gue untuk menjalani perjalanan gue di negara-negara berikutnya dengan kehati-hatian yang sangat tinggi kepada strangers.

Kejadian seperti gue ini disebut juga dengan Fake Friends, lo bisa membaca seluk beluknya berbagai macam scam di Beijing dengan berkunjung ke Virtual Tourist

Gue Gagal dalam Backpacker pertama gue, tapi gue bersyukur saat mengalami kegagalan, itu artinya TUHAN sudah meresponse usaha kita - Alitt Susanto


'Nothing Teaches us Better Than Our Own Experiences'

Sunday, August 10, 2014

Menyelesaikan ASEAN

Pergi Liburan ?

Siapa sih yang ga pengen pergi liburan
Setiap orang pergi berlibur dengan alasan dan tujuan yang berbeda-beda

Kuangsi Waterfall - Laos


Ada yang ingin refreshing, dan sekedar menghabiskan weekend di areal wisata yang disukai

Ada yang sekedar ingin melakukan adventure ataupun mencari suasana baru dengan mendatangi areal yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.

Ada juga yang sekedar ingin menghabiskan waktu bersama dengan pasangan di tempat-tempat yang romantis di atas kasur

Atau mungkin ada yang sekedar ingin mencari tantangan dan memacu adrenaline, seperti Parasailing, Bungee Jumping, Sikatin Gigi Singa, atau meniduri istri  tetangga.
Biaya yang di keluarkan juga cukup beragam, bahkan hanya dengan rp.3.500,- lo juga bisa berlibur versi lo, seperti naik bus transjakarta mengelilingi rute yang tersedia sampai perhentian terakhir, hal ini juga pernah gue lakukan pada saat gue berlibur ke yogyakarta dan naik bus transyogya

Bahkan seseorang juga bisa merogoh kocek hingga puluhan juta, hanya untuk berlibur, hal ini juga pernah gue lakukan pada saat gue pergi ke Tibet

Kemudian, beberapa tahun lalu, disaat gue masih muda belia dan masih menyembah Biji Salak, serta belum mengenal apa itu berpergian ke luar negeri, mendapat kesempatan untuk pergi ke Luar Negeri, secara gratis !

Epic memang, pengalaman pertama gue ke luar negeri disponsorin oleh kakak gue, yang ngajak gue untuk datang ke cina berkunjung ke tempat dia dan mengetahui bahwa dunia itu tidak hanya Indonesia, tempat wisata tidak hanya Monas, Dufan dan Alexis, serta untuk memberikan gue wawasan bahwa bahasa itu tidak hanya bahasa Jawa, Batak dan Bahasa Roh saja !

1 Dec 2010, gue yang dikasih opsi untuk direct flight ke cina atau tidak, dan gue lebih memilih untuk bermalam di malaysia dan mencoba mengeksplorasi negara serumpun ini

Singkat cerita gue berhasil mengarungi kisah cinta gue cina dan malaysia dalam satu waktu, gue terkesan, gue terkena sindrom culture shock sampai setelah kepulangan

Duit gue abis, gigi gue kuning, kaki gue gemeter, dan badan gue menggelinjang tiap 3 menit, serem ga ?

Tapi ga se-serem pada saat lo nembak dia dan dia bilang lebih milih sahabat lo sih
HAHATAIKHAHA

Gue banyak berpikir

#PadaSaatItu

Ternyata memang perjalanan ke luar negeri mempunyai daya tarik tersendiri buat gue, sejak saat itu gue mempunyai ambisi yang cukup kuat untuk mengkhatamkan apa yang disebut ASEAN, maka perjalanan pun dimulai

#Let'sGo
Terbang ke Planet Namec

15 - 23 november 2011 Gue menyelesaikan Vietnam - Cambodia - Thailand dalam satu perjalanan singkat bersama kakak sepupu gue.

9- 13 Februari 2012 Gue berlibur ala-ala Jetset di Filiphina dengan teman kantor gue, karena bagi gue "Harga itu Ga Masalah, Yang Penting Murah"


15-19 May 2012 Brunei Darusalam gue sapa bersama dengan anggota komunitas yang kami dirikan yaitu Tas Punggung.

Cici - Cici imoets di Singapura seolah memanggil gue untuk solo travelling mulai dari 21-24 september 2012

Promo Air Asia kembali memancing libido gue untuk berkunjung ke Myanmar pada tanggal 11-18 Januari 2014.

Sampai pada akhirnya, pada tanggal 5-10 April 2014 gue berhasil mengunjungi LAOS sebagai negara ke - 10

di kesempatan ini gue juga mengajak Bokap Nyokap gue untuk berlibur di Thailand, sambil merayakan euforia keberhasilan gue Menyelesaikan ASEAN.
Dad - Brother in Law - Sister - Mom - Nieces - Lee Min Ho


Dari 4 tahun perjalanan ini gue semakin mengukuhkan diri gue sebagai orang yang Persistence, yang kerap mencapai ataupun mendapatkan yang gue inginkan, perjalanan ini juga tidak lain sebagai salah satu pelajaran gue untuk selalu mengalahkan satu hal yang disebut Ambisi.

Karena Lelaki yang gigih dan punya semangat juang tinggi kelak akan menjadi Kepala Rumah Tangga yang baik, selama dia tidak mengalami godaan terberat pada masa ini yaitu 3-A :


tahtA....

hartA.....




dan



raisA.....


Oh iya, setelah pulang gue di kasih Pop up Paper gitu dari Papir PopUp, buat lo yang mau mengabadikan 'once in a lifetime' lo langsung aja visit tumblrnya di PapirPopUp


Friday, August 1, 2014

Persiapan Menuju Tibet - Everest

Udin Petot : "Cuy, sebulan lg kita ada trip"
Gue: "Haseeeeekkkk !"

#Hening #KemudianTerlupakan


Udin Petot : "cuy, tinggal 2 minggu lagi,browsing gih supaya bisa bikin itinerary"
Gue: "ok sip, 86 !! "

#Hening #Kemudianterlupakan


Udin Petot : "tinggal sepuluh hari lagi neh, jd kmana kita hari pertama"
Gue: "hmmm, bentar gue cari  tau"

*browsing sbtr kemudian facebook-an, camfrog, foxtube 
#Lemas
#KemudianTerlupakan

Udin Petot : "Heh, gue uda bikin gimana menurut lo ?"
Gue: "AJIB ! bro, gue ikut dagh"
#KemudianTerlupakan

Udin Petot : "Bro, lo uda print itinnya belum ? abis dari bandara kita naik apa neh ? "
Gue: "Wah, gue lupa dagh,sorry.."
Darto: "Terus gimana dong ? "
Gue: "Ya uda gampang, ikutin arah mata angin aja"
#Hening #KemudianJalanKakiJauh


Ini adalah situasi yang sering gue lakukan di trip-trip ASEAN

Tapi tidak untuk persiapan gue menuju Tibet - Everest, dan ini bukanlah persiapan pertama gue menuju Tibet - Everest, pada awal tahun 2012 gue pernah membeli tiket PP dari Jakarta - Chengdu dengan harga 2,2 Juta untuk menuju Tibet - Everest, Tetapi Manusia hanya bisa berencana dan TUHAN lah yang menentukan

Perjalanan gue yang seharusnya dilaksanakan desember 2012 terpaksa di cancel, karena bertepatan dengan wisuda S-2 gue sebagai M.M dan bokap minta gue untuk tetap hadir, sempat terpikir untuk tetap travelling berdasarkan mandat dari Om Tedy yang cukup sepuh (karena pengalamannya, bukan usia - red) di dunia Travelling, dia pernah bilang 
"Ki, Pengalaman lebih penting daripada cuma foto-foto di acara wisudaan, gue aja wisuda S-2 dari UI dan gue ga hadir karena gue ada trip"

Sempat terpikir untuk bersikeras pergi dan menentukan pilihan gue sendiri

Keringat gue mulai bercucuran
Tangan mulai basah
Gue bimbang, dan kehilangan arah,
Gue mulai kehilangan akal sehat
Gue putus asa ...!

Gue hampir minum air seni gue sendiri

Sampai akhirnya, gue lemas, kepala gue terasa pusing, mungkin karena gue ga biasa mikir berat, gue pasrah, dan mengikuti apa yang diminta sama bokap-nyokap gue.

Dalam hal ini bukanlah tentang menentukan pilihan sendiri, melainkan ini adalah pilihan gue untuk mengikuti apa yang diminta oleh orang tua gue sehingga mereka bisa bahagia, karena surga itu ada di telapak kaki ibu, bukan di kaki gunung everest #Catet
Di Hari - H gue wisuda

Gue Datang - Pakai Toga - Naik Stage - Stand up Comedy - Diketawain - Malu - Turun Lagi - Foto Keluarga - Pulang - Main Ps - Mandi - Nyapu Rumah - Cuci Piring - Ngaspal jalanan - Tidur - Mimpi Basah - Kebangun
#KepanjanganKi 
#OhIya
Apa Yang kau tabur maka itu yang kau Tuai, GOD Speak !

April 2014, gue ngeliat tiket promo one way Jakarta - Chengdu seharga 700ribu, gue senang, dan gue hampir khilaf minum air seni gue lagi, 
#SusahSenangMinumAirSeni, 
tiba-tiba gue teringat sama Jepri temen gue yang cukup random, saking randomnya dia kadang suka ngomong sama tangan sendiri sampai bercinta sama botol kecap
Gue ajakin dia ke tibet, dan dia mau #Murahan

Akhirnya dengan sigap gue liat - click - Bayar - dan kita jadian #Ga Deng

Bisa dibilang ini adalah persiapan perjalanan terbaik gue, karena begitu gue print semua persiapannya bisa setebal buku Stensil Kompilasi th 2012 !

Edun

Hampir ratusan artikel yang gue baca tentang tibet dan everest, mulai dari ketinggiannya, Tingkatan Penyakit AMS, kultur agama, sejarah budaya, sky burial



Penyelamatan Dalai Lama dengan codenamed Saint Circus, Pegiat Tibet Bakar Diri, sampai Pembunuhan Panchen Lama oleh Pemerintahan Cina, habis gue lalap, campur nasi sama orek telor.
Gue juga ga lupa untuk beli dvd tentang Tibet dan Everest yaitu '7 years in tibet' dan 'Vertical Limit'

Bercerita tentang 7 Years in Tibet, Film yang dibintangi Brad Pitt berperan sebagai Heinrich Harrer, seorang pendaki gunung asal Austria yang menjadi guru sekaligus teman bagi Dalai Lama 14, sebelum penjejahan Cina, Film ini mengisahkan tentang tergerusnya budaya tibet dan kejamnya penjajahan Cina pada saat itu,
Based on True Story

Dan konon setelah film ini di release Brad Pitt dinyatakan tidak boleh memasuki cina, bersamaan dengan artis-artis yang melantunkan kemerdekaan tibet, seperti Rage Against The Machine, dan Madonna.
Selain Pengetahuan gue, juga memulai persiapan dengan membandingkan beberapa tour Agent untuk masuk kedalam Tibet, karena Memasuki Tibet memiliki beberapa persyatan adminstrasi seperti : 
  • Visa Cina
  • Tibet Travel Permit
  • Alien Bureau Permit
  • Buku Nikah
Dan Tour Agent yang dipilih oleh pemerintah Cina adalah satu-satunya cara untuk memasuki kota Tibet, cukup sulit untuk menggunakan metode low cost dalam trip ini, itu karena varian harga Tour Agent, bisa setara dengan biaya backpacking ke Eropa, mulai dari :
  1. Tibet Highland Tours 1300 USD
  2. Potala Travel : 1350 USD
  3. Tibetan Connections : 945 USD
  4. Wind Horse Tours : 902 USD
  5. Budget Tibet Tours : 897 USD
  6. Access Tibet Tour : 876 USD
  7. Tibet Travel.com  : 864 USD
  8. Tibet Tour.org : 860 USD
Setelah puluhan testimonial dan membaca rincian perjalanan yang beragam, gue memilih untuk menggunakan tour yang fast response, mempunyai rincian perjalanan yang hampir 90% tempat wisatanya di kunjungi, testimonial yang positif, menggunakan orang tibetan asli sebagai tour leader, berkantor di Chengdu dan Lhasa, sehingga memudahkan gue untuk bertransaksi, berpengalaman lebih dari 8 tahun, dan juga tentunya mempunyai harga yang sangat murah dibandingkan yang lainnya, tanpa mengurangi fasilitas dan kualitas.

Gue Memilih Tibet Travel.org sebagai kandidat juara untuk mengakomodasi perjalanan gue selama di tibet, karena menurut gue hampir semua kriteria dimiliki oleh Tibet Travel . org, selain itu mereka juga memberikan potongan dari 790 usd / orang menjadi 750 usd / orang, setelah melakukan negosiasi ala blogger.


Tidak sampai disitu, gue juga mengharuskan memesan tiket perjalanan gue dari Chengdu - Tibet begitu juga sebaliknya, sehingga dengan bantuan abang ipar gue, gue memilih untuk pergi menggunakan kereta dengan alasan proses aklimitasi bagi seorang yang biasa tinggal di dataran rendah seperti gue, dan pulang menggunakan pesawat dengan alasan menghemat waktu.

Fisik adalah hal utama yang perlu di utamakan dalam trip kali ini, terkecuali lo mau pingsan seperti aviss di ketinggian 5200 mdpl atau terkena pernapasan periodik seperti Penulis Perjalanan Atap Dunia Daniel Mahendra di ketinggian 5000 mdpl

Gue memilih untuk mengikuti saran teman gue yaitu berlari setidaknya 20km/minggu, akan tetapi usia ga pernah bohong, gue hanya bisa maksimal 15km/minggu sebanyak 3 x dalam 2 bulan terakhir sebelum kepergian

Di tambah dengan pola makan sehat dan Juice Mix-Fruit yang di buatkan oleh Nyokap gue setiap malam + Perlakuan nyokap gue yang semakin posessif setiap gue belum pulang di atas jam 21.00, dia pasti mulai sms seperti "Amang, uda dimana, sudah jam berapa ini, jaga kesehatan jangan pulang malam-malam, kan sudah mau berangkat " 
Tidak sampai disitu, ibarat pepatah sedia payung sebelum hujan, gue juga menyediakan obat-obatan seperti
Obat AMS ini hanya ada di china


Tahap akhir gue mulai drafting perincian biaya yang akan gue keluarkan untuk visa, transportasi dan akomodasi saja, maka keluarlah angka seperti ini ..Tada...


2 Minggu sebelum keberangkatan, Travel Agent yang paling Hits versi gue, ngebantu gue untuk mempersiapkan diri dan memberikan gue Tibet Travel guide Book sebanyak 54 Halaman yang bisa langsung lo download di dropbox gue 

Oh iya satu hal lagi total perjalanan gue sebesar 21,5 Juta untuk trip ini, dan Jepri bilang dia merasa ketipu, karena draft rincian awal gue sebesar 15 juta saja.
Teaser untuk Tibet