'rip, ki, bangun-bangun, ayo siap-siap' ujar hardi, yang memang selalu menjadi time keeper kami, mengingat saya dan ariev adalah sosok pemuda yang jarang sekali memperhatikan waktu, sehingga kami pun terkadang lupa kapan waktu yang tepat untuk menikah #eeaaaa
dengan sedikit aksi Human Butterfly saya pun bangun dan tidak lupa berdoa untuk kelancaran hari ini
Pagi hari ini kami di hidangkan dengan menu yang sangat menarik untuk ukuran hostel, mulai dari omelette, milk tea khas myanmar, roti tawar, pisang, sampai cakwe, yang biasa di makan dicampur dengan milk tea
Setelah puas dengan sarapan yang cukup maksimal, Auw Auw sudah nampak menunggu kami untuk memberikan layanan antar ke terminal harga 6000 kyat adalah harga win win solution untuk kami.
dengan waktu tempuh yang hanya 10 menit kami pun merasa seperti tertipu
Banyak sekali objek yang kami dapatkan selama di terminal terminal, mulai dari kegiatan para biksu yang mulai berkeliling untuk mendapatkan belas kasihan dari warga, mobil-mobil tua yang di gunakan sebagai kendaraan umum, hingga truck yang terus menjadi pusat perhatian saya selama di bago, truck ini nampak sangat sederhana sekali, karena dari mesin yang nampak sepertinya itu hanya mesin yang dipergunakan untuk mesin pompa angin yang ada di bengkel-bengkel (menurut hemat saya)
kami sendiri membeli tea mix Royal dengan harga 29000 kyat untuk oleh-oleh.
Perjalanan dimulai dari pkl 08.30 - 13.30 siang, beberapa hal yang menarik ditemukan sepanjang perjalanan mulai dari jembatan yang juga merupakan jalur kereta api, dan juga pit stop untuk pembayaran bea masuk Kota Bagan dengan pengawasan yang menurut saya cukup longgar, karena ditempat ini penumpang hanya di minta turun untuk langsung melakukan pembayaran, itu berarti penumpang bisa saja tidak turun dan tidak membayar seharga 15 usd/orang, ada satu peristiwa dimana, rombongan wisatawan dari malaysia USD-nya tidak diterima karena sudah cukup lecek, dan mereka bernegosisasi bahwa mereka tidak punya USD lagi untuk melakukan pembayaran, lalu yang terjadi adalah, mereka bisa melenggang begitu saja masuk kembali ke dalam bis melanjutkan perjalanan tanpa membayar satu sen pun untuk 3 ORANG !!!
Di dalam hati saya berpikir hidup ini pilihan, mungkin apabila saya ada di posisi itu, saya akan mencoba untuk membayarkannya dalam mata uang kyat, setidaknya saya tidak meninggalkan tanggung jawab saya sebagai turis yang notabenenya untuk mendatangkan devisa negara setempat
sesampainya di terminal Nyaung Oo, kami langsung bergegas untuk mencari makan siang, dan dengan sabar seorang supir menunggu kami selama makan siang, dengan perasaan yang iba kami pun memberanikan diri untuk menawar seharga 21000 kyat untuk half day tour dari 45000 kyat harga yang ditawarkan, beruntunglah kami punya om Hardi yang cukup handal dalam menawar *jabat erat
perjalanan kami di mulai dari Shwe Zigon Zedi Pagoda dengan waktu tempuh hanya 10 menit dari terminal, menurut blog yang saya jadikan referensi cerita riyanti Pagoda ini adalah bangunan PERTAMA yang di bangun di burma
Setelah puas kami pun melanjutkan perjalanan menuju Thanakha Museum, satu-satunya museum thanakha di dunia, dengan jam operasional dari jam 08.30 am - 21.00 pm, saran gue, lebih baik setelah sampai di terminal Nyaung Oo kalian bisa langsung nyebrang untuk mencapai tempat ini
Apa yang bisa lo liat di sini ?
mulai dari jenis-jenis kayu yang dipergunakan sebagai bahan thanakha, sampai tempat pengolahannya, dan lo bisa masuk kesini secara GRATIS
Perjalanan yang berikutnya adalah Pagoda Ananda Phaya yang bermula dari kata ' Ananantapannya ' ayang berarti kebijaksanaan tanpa batas, dan di klaim sebagai tempat terbaik untuk lukisan, tidak heran di pagoda ini begitu banyak sekali lukisan di atap, isi dari Pagoda ini adalah 4 patung buddha dalam posisi berdiri yaitu :
- Buddha Kassapa menghadap Selatan
- Kakusanda menghadap Utara
- Konagamana dengan posisi mudra tangan terentang kebawah (bermakna mengelola terhadap penderitaan) menghadap Timur
- Om Hardi dengan mata berbinar menghadap ke masa lalu
- Buddha Gautama dengan abhaya mudra (posisi tangan terbuka di depan dada seperti menahan dengan makna tidak takut) menghadap Barat
Om Hardi menghadap ke masa lalu |
Di saat memasuki pagoda ini kami menemukan pasangan ibu dan anak yang menggunakan thanakha untuk di jadikan objek berfoto
Rombongan Peziarah Lokal |
Setelah puas dengan pagoda Ananda Phaya, maka kami pun dibawa ke Thatbyinnyu Phaya Pagoda yang berarti mengetahui akan pengetahuan secara menyeluruh dan melihat secara luas, atau yang dikenal sebagai pagoda tertinggi di Bagan, kamipun memutuskan hanya berfoto di depannya mengingat sunset juga sedikit lagi sehingga kami harus bergegas menuju Shwesandaw Pagoda
Keunikan lain di sebelah timur laut pagoda ini terdapat pagoda kecil yang menurut cerita menjadi pagoda penghitung. Setiap 10000 batu bata yang dibuat pada pagoda Thatbyinnyu, disisihkan sebuah batu bata. Pagoda kecil yang ada disebelah timur laut ini didirikan dari batu bata yang disisihkan! Jadi hitung saja berapa batu bata yang digunakan untuk membangun Thatbyinnyu ?
Shwesandaw Pagoda adalah pagoda terkahir yang kami kunjungi, tempat di mana para timelapse sunset berkumpul, termasuk Ariev yang nampak begitu bahagia melihat spot sunset di taburi dengan titik-titik ujung pagoda,, untuk selebihnya biar foto yang berbicara
Ariev, Hardi, Eki |
Perjalanan sejuta pagoda hari ini usai, dan kami pun dibawa ke Mya Kan Tha hotel yang sudah kami booking sebelumnya dengan harga sekitar 500ribu
Tunggu perjalanan kami di hari berikutnya ke tempat pemujaan para roh di Myanmar "CHEERS"
No comments:
Post a Comment