Thursday, October 2, 2014

Menuju Kuala Lumpur - Chengdu - Tibet - Everest

Selamat pagi buat kamu yang sering ngebahagiain orang lain walau akhirnya cuma sampe Friendzone aja

Gue mau cerita tentang perjalanan gue mewujudkan impian !

Hari itu tepat 12 Juni 2014, merupakan awal dari hari bersejarah gue, langkah pertama gue menuju Everest, atau yang dikenal sebagai Atap Dunia, dimulai dari Bandara Soekarno Hatta untuk menuju Kuala Lumpur

siang hari sebelum matahari bersinar tepat di atas kepala, gue sudah menemui rekan seperjuangan gue Jepri Sitepu yang nampak sedang santai menikmati sebatang rokok.

Kebahagiaan Awal
Perjalanan memakan waktu 2 Jam untuk mencapai Bandara KLIA2, bandara yang baru saja diresmikan pada tanggal 2 Mei 2014, Memiliki ciri khas oval dan aerodinamis ini di buat sangat apik dengan luas 257.000 m2, apabila kita masih mengandalkan Soekarno Hatta dan tidak bisa Move on dari Bandara Halim, maka Ibukota dari tetangga kita ini pun dengan bangganya mempersembahkan Bandara ke Tiganya !

 

Singkatnya masa transit kami mengurungkan niat gue untuk meng-explore Malaysia walaupun Jepri nampak terkesan dan ingin meng-explore Malaysia, karena bagi dia ini adalah perjalanan pertama kalinya bertualang ke luar negeri, walaupun tiap bulannya dia hampir melalap habis daerah Ciamis (Ciamik Abis) dari Sabang - Merauke, tak banyak cerita disini selain kami melakukan beberapa selfie dan menyantap makan siang kami di McDonalds di dalam

Perjalanan 5 jam berikutnya kami tempuh menuju Chengdu, yang merupakan kota terdekat dari Everest yang bisa di capai dengan direct flight selain Kathmandu


Apabila Kathmandu ada di sisi Barat maka gue memulai perjalanan dari sisi Timur, yaitu dari Lhasa atau yang lebih dikenal dengan Tibet, Jika menuju Everest Basecamp dari Lhasa gue bisa menggunakan kendaraan dan travel, tidak berlaku apabila lo melalui Kathmandu, karena Kathmandu khusus berlaku untuk jalur trekking, ini semua pilihan, sama kaya lo memilih untuk tetap bertahan sama dia yang uda nyelingkuhin lo sm sahabat lo sendiri, atau memilih untuk putus dan mulai PDKT sama gebetan yang uda lo suka semenjak masih jadi embrio.Bebas !

Gue lebih memilih Chengdu karena beberapa hal :
  1.  Gue bukan anak trekking, kutil di telapak kaki memaksa gue untuk tidak pernah jalan jauh.
  2. Tiket yang gue dapat lebih murah ke chengdu cuman 700 rebu ! Buat beli salak pondoh juga uda abis.
  3. Kakak Gue ada ci chengdu, gue bisa numpang makan, tidur dan mandi GRATIS !
  4. Chengdu adalah salah satu kota dari Cina, jadi gue nampak saru disini. #YaKaleee
Apabila di chengdu lo akan ketemu infrastruktur seperti
Courtessy Google
Maka berbanding terbalik dengan Kathmandu
Courtessy Wiwentj Kaskus

Satu hal perbedaan lainnya adalah di saat lo memilih Kathmandu sebagai Start Awal lo akan memulai dari ketinggian 1.400 Mdpl. sedangkan 3.600 Mdpl apabila lo memulai dari Tibet, yang notabene mempunyai Thrill yang berbeda dan mendebarkan untuk start awal, sampai akhirnya lo akan berada di ketinggian 5.200 Mdpl, yaitu di Everest Basecamp, Ingat yah tujuan kita adalah Everest Basecamp, bukan Puncak Everest, karena 'manusia biasa' yang menyatakan telah mendaki everest adalah hanya sampai Everest Basecamp, Untuk mencapai Puncak Everest, selain harus memiliki izin dari pemerintah setempat, mempertaruhkan Nyawa dan lo juga harus siap dengan kocek sebesar $10.000 - $25.000 atau setara dengan total cicilan rumah lo yang baru berakhir 15 tahun kemudian.
Gerimis Gemesh di malam hari menyambut gue di kota Chengdu, jarak yang dekat dan alasan keamanan karena membawa uang yang cukup banyak, gue lebih memilih untuk menggunakan taksi menuju rumah kakak gue, Puji Tuhan Kakak gue masih terbangun dan menyambut kami dengan beberapa botol bir dan daging Yak yang sudah dikeringkan.
 
Dengan lahap kami menghabiskan makan malam di akhiri dengan tegukan terakhir dari kaleng bir, gue pun bergumam 'Mari wujudkan mimpi gue mulai dari hari ini !'

                                                                   ~~~~~~TO BE CONTNUED~~~~~~

Tanggung yah ceritanya ? Kurang rame ? kalau mau rame liat penampilan perkusi gue di istora senayan aja

 

Sabar yah nunggu cerita selanjutnya, karena menurut gue percuma Ganteng kalau nggak bikin penasaran 







No comments: