Sunday, October 5, 2014

Chengdu - Tibet - Everest #Day2

TULANG OKAAAAA...!!!


WAKE UP....TULANG !!!

WAKE...!!!
UP ..!!!!

Cuap mereka yang terdengar sangat penging di samping telinga.
Gue yang saat itu masih ngegeletak di kasur mulai membuka mata, dan melihat kedua makhluk ini
Wake up Tulang

Perkenalkan mereka, Dameria Siahaan dan Jacob Siahaan, putri dan putra dari kakak perempuan gue satu-satunya.
Agenda gue selain meng-explore Chengdu yang terkenal dengan Panda Zoonya, ada misi mulia yaitu melihat performance akhir tahun mereka di sekolah.
Pagi sampai siang gue akan habiskan di Leman International School, bangunan yang berasitektur inggris ini membuat gue cukup takjub dengan segala fasilitas yang ada tetapi dengan jumlah murid yang di batasi hanya 20 murid saja setiap kelasnya, selain fasilitas wifi yang bisa dipakai secara bebas, guru-guru gemesh disini, bikin gue betah
gue mulai mengkhayal, puluhan anak orang lain aja dia bisa urus, apalagi anak kandung kita !
 
Pkl 09.00 Pertunjukkan pun di mulai, setiap kelas mulai menunjukkan performance masing-masing mulai dari menari, memainkan alat musik, bernyanyi, sampai memberikan pidato.

 
 
 
 
 
Guru Gemesh
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pkl 12.00 dan acara pun di akhiri dengan pemberian kalpataru ke masing-masing perwakilan kelas oleh Habib Riziq
Usai dari sini gue dibawa menuju Mall TERBESAR di dunia yang bernama New Century Global Centre bangunan yang setara dengan 20 Sydney Opera House ataupun 3 Gedung Pentagon..MASSIVE !!
Disini lo bisa menemukan berbagai macam outlet ternama seperti Dagadu, Eiger, atau Ouval Research
Water park dan museum juga ada disini.

Gayung bersambut, pada saat kakak gue menanyakan mau makan dimana, kami para Tuna-Asmara ini pun terdiam, karena masih terkesima dengan interiornya.
Tak berselang lama kakak gue masuk ke sebuah restaurant yang bernama Southern

'Mau Makan apa ?' Ujar kakak gue

'.........' Kami menjawab dengan berdiam

'Ii' Ucap kakak gue memanggil pelayan, yang kemudian datang menghampiri

'阿美 :先生,请问您贵姓'

'李 医生 :我姓李,你叫什么名字?'

'阿美 :我叫阿美, 您是老师吗?'

李 医生 :我不是老师, 我是医生'。

Terjadilah percakapan seperti di atas dan gue mulai nampak berjaga-jaga apabila terjadi perkelahian di antara mereka, karena nampak dari intonasi nada mereka yang sangat kencang, 5 menit berselang, pelayan pun tersenyum dan meninggalkan meja kami.

Usut punya cerita, kusut punya berita, bahwa orang Cina Mainland memang selalu berbicara dengan nada yang keras, waktu berselang kami pun di hidangkan dengan menu yang tidak bisa kami habiskan bertiga, mubazir memang, tapi lebih baik tidak memaksakan untuk di habiskan daripada gue harus bermasalah dengan perut di kereta menuju Tibet malam ini, 'Don't Rich People Difficult-lah' (red- Jangan kaya orang Susah) ucap saya kepada Jepri


Usai makan gue pun menyisir tempat ini setiap lantainya sambil berharap menemukan tulang rusak gue yang hilang selama ini
 
 
 
 
Kalau Kancut di pakai paksa aja bisa sobek, begitu juga dengan jodoh, ga ada yang bisa memaksakan jodoh, ntar sobek juga. sayang !
begitu luasnya bangunan ini, tapi gue sama sekali ga menemukan tulang rusuk gue, mungkin TUHAN belum ngasih ijin gue, mungkin dia mau gue keliling dunia dulu. Mungkin !

Matahari sudah nampak malu menunjukkan cahayanya, dan gue segera bergegas menuju Chengdu Railway Station sambil di antar oleh supir kakak gue, dan sampailah kami di langkah awal petualangan kami tanpa bantuan siapapun.
tiket yang sudah di bantu dibelikan oleh abang ipar gue melalui Travel agent, seharga 1100 Rmb sudah dalam genggaman, walaupun harga yang tertera di tiket hanyalah 709, untuk kelas hard sleeper, dan memang ini adalah hal yang lumrah, sulitnya akses menuju Tibet menjadi keuntungan tersendiri bagi para calo untuk mengambil keuntungan dari penjualan tiket, dan ini berlaku untuk semua tiket kereta menuju Tibet, tanpa terkecuali, hal ini juga di dukung dengan sulitnya membeli tiket kereta ini secara online.

Bekal dari kakak Tercinta

Pkl 20.45 kereta pun berjalan, meninggalkan Chengdu, Perjalanan  selama 40 jam untuk menuju tibet pun di mulai.

Sekedar tips, lebih baik kalian BAB sebelum memasuki kereta, dan membeli snack, kopi dan indomie untuk sepanjang perjalanan, jangan khawatir dengan air minum, karena kereta tersebut sudah di fasilitasi dengan penyediaan air panas.

Berita lainnya adalah Natgeo menobatkan kereta Cina - Tibet sebagai Extreme Railway yang mulai di bangun dari tahun 1950-2005 (55 tahun) dan banyak memakan korban pada saat pembanguannnya serta di plot sebagai jalur kereta TERTINGGI di dunia.

Karena Rel dibangun di areal permafrost (tanah yang membeku) maka mereka membangunnya di atas batu (bukan kerikil) untuk memberikan aliran udara dingin dan tidak merubah kontur rel pada saat musim panas.

Tabung oksigen juga diberikan kepada setiap penumpang atau dilepaskan ke dalam gerbong sehingga keadaan gerbong harus dalam keadaan kedap

jalur ini juga dipercaya tidak akan eksis selamanya akibat Global Warming yang dapat merusak struktur pondasi rel.

 
 
 
 
Tempat Oxygen Keluar

Gimana, uda mulai ngerasain Thrill-nya ?

Bersambung dulu kalau gitu ...
Lanjut di postingan berikutnya yah





No comments: